At ze Café Rendezvous, I was lonely, so were you
Your eyes said dance, I wanted to
When we danced I 'eard you mispronounce J'ai vous adore
Alunan musik jazz oldies sayup-sayup terdengar. Cahaya sore hari itu mulai menguning, menerangi ruangan kafe dari dinding kaca. Selain saya, cuma ada sekitar tiga orang pengunjung lainnya. Yang dua mengobrol santai, yang satu menyantap makanan sambil mengecek ponselnya sesekali. Saya, menggambar di buku sketsa sambil sesekali menyeruput teh hangat dari cangkir besar.
Sepotong biskuit renyah berbentuk naga selalu disajikan bersama teh hangat. Hampir setiap saya ke Bread & Coffee Corner, saya memesan teh hangat dari macam-macam pilihan jenis tehnya. Bread & Coffee Corner adalah kafe kecil yang merupakan bagian dari Tugu Kunstkring Paleis di Menteng, Jakarta.
Menu yang bisa dipesan sama saja dengan menu restoran utama mereka, tapi untuk waktu bersantai saya lebih suka duduk di kafe ini. Hanya terdapat lima set meja kecil beserta kursi-kursinya yang bermodel klasik, sehingga suasana di kafe ini jarang sekali berisik. Di kafe inilah kadang-kadang saya menghabiskan sore hingga malam hari, sendirian ataupun bersama teman. Bagi teman yang belum pernah ke sini sebelumnya, biasanya mereka lantas mengagumi juga tempat ini, apalagi ketika saya ajak melihat-lihat bagian dalam restoran yang sangat antik.
Sepotong biskuit renyah berbentuk naga selalu disajikan bersama teh hangat. Hampir setiap saya ke Bread & Coffee Corner, saya memesan teh hangat dari macam-macam pilihan jenis tehnya. Bread & Coffee Corner adalah kafe kecil yang merupakan bagian dari Tugu Kunstkring Paleis di Menteng, Jakarta.
Menu yang bisa dipesan sama saja dengan menu restoran utama mereka, tapi untuk waktu bersantai saya lebih suka duduk di kafe ini. Hanya terdapat lima set meja kecil beserta kursi-kursinya yang bermodel klasik, sehingga suasana di kafe ini jarang sekali berisik. Di kafe inilah kadang-kadang saya menghabiskan sore hingga malam hari, sendirian ataupun bersama teman. Bagi teman yang belum pernah ke sini sebelumnya, biasanya mereka lantas mengagumi juga tempat ini, apalagi ketika saya ajak melihat-lihat bagian dalam restoran yang sangat antik.
*Lirik lagu: "At The Cafe Rendezvous" - Doris Day
Note: Satu lagi tulisan untuk 28 Days Blogging Challenge. Tema kali ini: Sudut Kota yang Tak Banyak Diketahui Orang. Hore, nggak telat posting-nya!
Tak sabar segera ingin ikutan nongkrong di Tugu Kunstring!
ReplyDeleteYuk, tentukan tanggalnya di suatu weekend bulan Maret :D
DeleteAda pertanyaan, harga gimana harga kak?
ReplyDeleteEmak-emak suka perhitungan kalo nongkrong
ehem.. harga emang lumayan, kak.. makanya ke situ aku pun gak sering-sering.. Kalo teh + roti bluder aja masih di bawah 80rb kayaknya, tapi aku lupa pastinya berapa :)
Delete