Saya belum pernah ke Paris. Saya juga belum punya rencana pasti kapan ingin ke Paris. Tapi kalau ditanya saya
ingin ke mana jika waktu dan ruang nggak menjadi hambatan, Paris adalah salah
satu tempat yang ingin saya datangi. Tepatnya, ke Paris seperti yang ada di film "Midnight In Paris" di tahun 1920-an.
Di sana, saya akan ngobrol sama Paul Gauguin, Edgar Degas, dan
Henri de Toulouse-Lautrec, nama-nama yang saya kenal dari kelas Seni Lukis
waktu sekolah dulu. Saya ingin menyampaikan langsung pada Picasso, mungkin
menyebutnya ‘Pablo’ saja supaya akrab, bahwa Blue Period dan Pink Period-nya
telah menjadi bagian dari masa remaja saya yang agak emo, dan bahwa saya justru nggak begitu suka dengan gaya
kubisme-nya.
Sketsa fashion style era Art Deco - menyenangkan deh menggambar ini. |
Lalu saya akan nggak sengaja berpesta bareng Zelda dan F.
Scott Fitzgerald, menanyakan pendapat mereka tentang film "The Great Gatsby" yang
dibintangi Leonardo DiCaprio dan Carey Mulligan.
Lalu bergosip dengan Ernest Hemingway tentang kehidupan liar para seniman saat itu. Saya juga akan bilang pada Ernest, bahwa saya baru baca satu judul karyanya, "The Old Man and The Sea", itupun karena disuruh ibu guru. Mungkin saya akan urung memintanya menceritakan lagi buku itu tentang apa karena saya sudah lupa, takut dia tersinggung.
Lalu bergosip dengan Ernest Hemingway tentang kehidupan liar para seniman saat itu. Saya juga akan bilang pada Ernest, bahwa saya baru baca satu judul karyanya, "The Old Man and The Sea", itupun karena disuruh ibu guru. Mungkin saya akan urung memintanya menceritakan lagi buku itu tentang apa karena saya sudah lupa, takut dia tersinggung.
Kemudian saya akan minum di bar di sebelah Salvador Dali. Ngobrol
tentang apa saja dengan Dali mungkin akan menarik, karena dia terbiasa dengan
ide-ide aneh dan liar, seperti lukisannya. Tapi saya nggak akan memujanya sebagai
pelukis karena saya nggak begitu suka surealisme, tapi saya akan minta izin
untuk memilin kumisnya.
Sinar matahari gaya Art Deco - ala saya. |
Tahun 1920an juga menarik saya untuk travel through time karena Art Deco-nya. Lagi-lagi, Paris. Di kota
inilah gaya Art Deco mulai dipopulerkan, gaya yang konon dipengaruhi oleh
gaya-gaya sebelumnya, Art Nuveau, Kubisme, Bauhaus, bahkan gaya Mesir Kuno dan
suku Maya. Kemudian gaya ini menyebar ke mana-mana, bahkan sampai Indonesia.
Art Deco diaplikasikan pada berbagai media dalam kurun waktu
1920-1939. Pada arsitektur, desain interior, desain grafis, hingga mode busana
seperti yang ada di film The Great Gatsby tadi. Khususnya pada arsitektur,
desain interior dan grafis, saya terpesona dengan bentuk-bentuk bertingkatnya,
garis-garis geometrisnya, dan bentuk pancaran matahari yang secara keseluruhan mengesankan
kekokohan dan ketegasan tapi tetap mementingkan keindahan. Form follows function nggak berlaku pada Art Deco karena fungsinya
adalah dekoratif semata – ada sikap “because
I can” di situ, dan saya suka.
Kalau daydreaming mode dimatikan, melancong ke Paris di tahun 1920-an sepertinya mustahil. Kalau begitu, melancong ke Paris di masa kini pun saya nggak keberatan. Minimal saya bisa mendatangi tempat-tempat yang sejarahnya berhubungan dengan tokoh-tokoh dan perkembangan seni di atas. Pastinya nanti saya akan berulang kali menyerukan, "Oh la la!"
Kalau daydreaming mode dimatikan, melancong ke Paris di tahun 1920-an sepertinya mustahil. Kalau begitu, melancong ke Paris di masa kini pun saya nggak keberatan. Minimal saya bisa mendatangi tempat-tempat yang sejarahnya berhubungan dengan tokoh-tokoh dan perkembangan seni di atas. Pastinya nanti saya akan berulang kali menyerukan, "Oh la la!"
Berikut ini sketsa-sketsa saya akan gedung Art Deco yang masih ada di Indonesia.
Jakarta |
Bandung |
*Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway milik Nyonya Sepatu dan Jalan2Liburan.
Juga dalam rangka 28 Days Blogging Challenge dengan tema “travel through time and space”.
Juga dalam rangka 28 Days Blogging Challenge dengan tema “travel through time and space”.
Gw baru mau komen, gw pernah nonton film "Midnight in Paris" juga, lalu sedetik kemudian baru ingat... ternyata yang gw tonton film "Monster in Paris", film anak-anak gitu, hahahaha...
ReplyDeleteKak Titi aaahh! ... LOL..
DeleteAku kok lara hati liat sket gadis yang paling atas itu.
ReplyDeleteAku cedi
tenang aja Re, dia cuma kayak anak-anak IG masa kini kok.. aslinya ceria, tapi begitu mo difoto langsung pasang ekspresi muram .. LOL
ReplyDeleteViraa, keren banget sih semua gambar kamu. jadi pengen nanya2 deh hahaha
ReplyDeletemakasih yaa udah ikutan
Hai Mba Noniii.. hehee makasih mbaak :D
DeleteMau nanya-nanya apa niiih?