Entah kenapa, Zeus, dewa tertinggi dalam mitologi Yunani,
digambarkan sangat mata keranjang dan punya anak di mana-mana. Dan entah kenapa
masyarakat Yunani kuno mengagung-agungkan sosok seperti itu. Tapi sepertinya ini
bisa menjadi pembahasan yang sangat panjang, sedangkan saya di sini hanya ingin
bercerita tentang Pulau Delos, pulau kelahiran anak kembar Zeus dari hubungan gelapnya.
Alkisah, Leto, raksasa yang dihamili oleh Zeus, dibantu
Poseidon menemukan tempat untuk melahirkan bayi kembarnya. Tempat itu adalah
Pulau Delos, yang diyakini tak akan ditemukan Hera, istri utama Zeus, yang
dibakar cemburu. Setelah melahirkan, Leto menarik diri dari gemerlap dunia, dan
bersinarlah si kembar: Apollo sebagai dewa musik, kebenaran, pengobatan,
cahaya, puisi, dan banyak lagi, serta Artemis yang suci dan menjadi dewi
perburuan, hewan liar, hutan belantara, kelahiran, keperawanan, pelindung
gadis-gadis muda dan kesembuhan penyakit pada perempuan. Kompleks sekali peran
mereka, tapi memang biasanya tiap dewa-dewi Yunani dipercaya punya macam-macam
kekuatan.
Berdasarkan penelitian para arkeolog, Pulau Delos
diperkirakan sudah dihuni setidaknya sejak 3 milenium Sebelum Masehi. Barulah pada
abad ke-6 Sebelum Masehi Delos disucikan atas perintah penguasa Athena. Kuburan
dibongkar, jenazah-jenazah dipindahkan ke pulau lain, dan tak boleh ada
kelahiran maupun kematian di situ. Delos dijadikan tempat penyembahan para
dewa, dan hanya orang-orang kaya dan terpandang yang bisa menetap di sana. Betapa
tidak. Delos adalah tanah yang kering, hampir tak memiliki sumber alam apapun. Semua
makanan didatangkan dari pulau lain, dan mereka bisa memanfaatkan sumber air
tawar yang minim dengan menggunakan sistem pengairan yang maju. Sumber penghasilan
para hartawan ini adalah perdagangan dengan bangsa-bangsa lain, termasuk
perdagangan budak. Karena kejayaannya pula Delos berkali-kali dijarah perompak.
Tentu. Di mana ada gula, di situ ada semut.
Hingga kini, masih terlihat sisa-sisa kejayaan penghuni Delos,
seperti reruntuhan amfiteater marmer, patung-patung singa persembahan rakyat
Naxos untuk Apollo, serta lantai-lantai mozaik dari rumah-rumah mewah. Sebagian
artefak ini merupakan replika untuk melindungi benda aslinya yang sudah banyak disimpan
di berbagai museum di Yunani maupun negara Eropa lainnya. Perlindungan ini dilakukan
karena sudah banyak artefak yang dicuri.
Membahas sejarah dan mitologi Yunani tak ada habisnya,
apalagi hubungannya erat dengan Romawi, Mesir, Turki, dan akhirnya merambat ke
bangsa-bangsa lain. Di Pulau Delos juga terdapat beberapa peninggalan yang
namanya lebih kami kenali, seperti Temple of Isis (tempat memuja-muja Dewi
Isis, dewinya orang Mesir) dan gua Hercules. Walaupun ingin melihat gua milik tokoh
serial laga tersebut, kami harus mengurungkan niat karena waktu itu sudah
hampir saatnya kami kembali ke feri.
Susunan bangunan-bangunan prasejarah di Pulau Delos |
Terrace of Lions, persembahan dari masyarakat Naxos |
My awful impersonation of the lions |
Pulau Delos terletak dalam gugusan pulau Kyklades atau
Cyclades, sekitar 30 menit perjalanan feri dari Pulau Mykonos. Paket tur
setengah hari di Delos banyak ditawarkan agen-agen wisata di Mykonos, atau tiket
ferinya saja. Kami membeli tiket feri pulang pergi seharga 18 Euro / orang, biaya
masuk Delos 5 Euro / orang, dan membayar jasa pemandu 10 Euro / orang.
(Untuk info budget trip Yunani, klik ini)
Sejujurnya, beberapa jam di Pulau Delos tak cukup bagi kami.
Walaupun cuma seluas 3,4 km2, Delos sarat akan cerita dari puing-puing
misterius dan museum yang bahkan tak sempat kami masuki. Belum lagi, kami juga menikmati
duduk-duduk saja di perbukitan sambil memandangi alam sekeliling.
Amfiteater di Pulau Delos. Klik foto untuk ukuran lebih besar. |
Lorong bekas perumahan di Pulau Delos |
Kapal-kapal sudah menanti para turis untuk kembali ke Mykonos |
Lantainya saja mewah... |
Patung di House of Cleopatra, tapi bukan sang Ratu Mesir |
Note: Tema 28 Days
Blogging Challenge ini adalah “destinasi”.
Menuliskan destinasi seru, walaupun cuma sepulau kecil, susah euy kalau dibatasi dalam 500 kata saja! Tapi
justru di situ letak ‘challenge’nya.
Zeus ini ternyata gatel yaaa doyan ....
ReplyDeleteembeeerrr...
Deletekzl juga kadang kalo baca cerita-cerita tentang kelakuannya :))
Gw kebayang betapa serunya kehidupan di Pulau Delos pada masa jaya pulau ini. Patung dan reruntuhannya aja semewah itu!
ReplyDeleteBtw, untuk challenge 'Destination' gw juga ga bisa dibawah 500 kata. Susaaahhhh....
hahahaha.. banyak banget kan yang pengen diceritakaaann?
Deleteiya, kebayang Delos dulu buat "the rich and famous" gitu.. mevvaaaahh