(Baca juga: Restaurants in Bagan)
*28 Days Blogging Challenge ke-26 ini bertema "istana". Kalau kamu, ada cerita apa tentang istana dalam jalan-jalanmu?
Golden Palace ini lokasinya hanya beberapa ratus meter dari
gerbang masuk Old Bagan. Dikelilingi tembok tinggi bata merah, istana ini tak
mungkin luput dari perhatian siapapun yang lewat situ. Memasuki area istana, saya
disambut petugas yang menagih bayaran tiket sekitar $5 per orang. Dari situ,
bangunan bernuansa emas dengan atap bertingkat-tingkat sudah terlihat.
Pepohonan dan langit biru cerah menjanjikan kesejukan di taman istana.
“Ada kursi malas!” saya dan Diyan bergegas mendekati kursi
bambu di taman. Ooooh, enaknyaaa duduk selonjoran dinaungi pohon rindang dan
angin sepoi-sepoi. Ingin agak lebih lama duduk di situ, tapi kami keburu
penasaran dengan bangunan istana dan melihatnya lebih dekat.
Golden Palace ini sarat dengan ukiran di dinding, atap, dan
tiang bangunan, hingga ke pembatas tangga. Bentuknya terlihat rumit dan sangat
dekoratif. Yang kami lihat, ada bagian yang menyerupai singgasana, dan taman
yang terawat rapi. Beberapa bangunan terpisah, hanya disambung oleh pelataran
berlantai semen.
(Baca juga: kisah patah hati saya di Bagan)
Sudah tidak ada raja yang tinggal di istana, dan istana ini
juga bukan bangunan asli. Bekas kerajaan Pagan (yang menjadi cikal bakal negara
Myanmar kini) runtuh di abad ke-13. Golden Palace dibangun atas prakarsa
pemerintah yang sengaja menjadikannya objek wisata sejak tahun 2008.
Arsitekturnya dipercaya sudah tidak menyerupai istana yang asli, yang saya pun
nggak tahu sebesar apa perbedaannya.
Mencari informasi detail tentang Thiri Zaya Bhumi Bagan
Golden Palace ini agak susah, bahkan di Google. Setidaknya, jika dibandingkan
dengan informasi situs-situs Bagan lainnya. Namun menemukan fotonya gampang
sekali, karena memang banyak sudut dari istana ini yang menarik. Bagi kami, di
tengah jelajah situs-situs bersejarah kota Bagan, kunjungan ke Golden Palace
menjadi semacam rehat dari informasi sejarah seru yang bertubi-tubi.
Di malam hari, diadakan pertunjukan sendratari Dandaree di
pelataran istana. Pertunjukan ini menceritakan sejarah kerajaan Pagan. Namun
karena kami masih ingin lanjut ke tempat-tempat lainnya, kami cuma sempat
melihat persiapan panggung dan meja-meja panjang untuk jamuan makan malam para
tamu. Mungkin kalau lain kali ke Bagan lagi, boleh juga nonton pertunjukan ini.
Fotonya waktu malam cantik sekalii... Lafff
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteindah sekali suasana malamnya..
ReplyDelete