Saya suka kucing. Waktu kecil, saya sering mengajak kucing
saya tidur di kamar, di kasur saya. Saya pernah ngambek, nggak mau ngomong sama
ayah saya selama tiga hari karena kucing-kucing saya dibuang ke tempat jauh. Ketika
sudah besar dan tinggal di kos-kosan, saya kesulitan memelihara kucing. Sampai kini
pun sulit karena saya tinggal di apartemen. Nggak tega rasanya mengurung kucing
di sepetak apartemen saja, dan saya pun akan kekurangan udara segar karena
pintu balkon dan jendela harus selalu saya tutup agar si kucing nggak melompat
keluar karena penasaran. Jadi, saya agak terobsesi dengan seluruh kucing di
dunia, termasuk di dunia maya, karena hasrat memelihara kucing yang nggak
kesampaian.
Saat liburan di Yunani, kebahagiaan saya berkali-kali lipat
karena saya menemukan banyak sekali kucing jalanan yang menggemaskan! Kebanyakan
kucing-kucing ini bulunya tebal, badannya gemuk, dan mereka mau saja saya dekati
dan elus-elus. Oh, surga dunia!! Tempat-tempat saya menemukan banyaknya kucing
jalanan yang menggemaskan ini antara lain di Adamantas, Litochoro, dan Mykonos.
Saat berjalan kaki di perumahan sekitar Pelabuhan Adamantas,
Pulau Milos, mungkin ada sekitar sepuluh kucing lucu sedang berkumpul. Ada yang
jalan meniti pagar, ada yang duduk tenang di tengah jalan, ada yang mendekat
minta diperhatikan. Warnanya macam-macam, ketebalan bulunya bervariasi. Oh,
rasanya saya ingin tinggal di sana! Sayang sekali saya sedang nggak bawa apapun
yang bisa dibagi ke mereka. Saya juga berkhayal kalau bisa membawa mereka
pulang! Apa boleh buat, saya cuma bisa membawa pulang foto-foto mereka.
Pengecualian tentang kucing-kucing jalanan yang sehat ini
saya lihat di Klima, sebuah desa tepi laut di Pulau Milos. Waktu itu suasana
sepi, jarang orang terlihat, tapi lumayan banyak kucing berkeliaran di sekitar
dermaga. Kebanyakan kucing-kucing itu dekil, kurus, dan sebagian matanya kurang
bersih. Sungguh sedih saya melihatnya. Namun tak ada orang di sana yang bisa
saya tanyai apa penyebab kondisi mereka itu. Bahkan saat saya mau numpang ke WC
saja harus melalui percakapan ala Tarzan karena mereka nggak mengerti bahasa
Inggris.
Berdasarkan cerita Manolis, host Airbnb saya di Litochoro, di
sana banyak orang yang suka memberi makan pada kucing-kucing (dan
anjing-anjing) liar. Saya berasumsi, itulah yang membuat kucing-kucing itu
gemuk dan sehat. Sedangkan di Klima, penduduknya saja hampir tak terlihat,
setidaknya waktu saya berkunjung ke sana, jadi tak ada jatah makanan bagi
kucing-kucing malang itu. Kasihan sekali.
Sekembalinya ke Jakarta, saya membiasakan diri untuk membawa
makanan kucing dalam kotak bekal setiap saya bepergian. Jika melihat kucing
liar, kecuali yang biasa nongkrong di sekitar dapur restoran, saya beri mereka
makan. Memang belum rutin dan belum dalam jumlah banyak, karena baru sekian
yang saya bisa untuk saat ini. Tapi setidaknya inilah bentuk sayang saya pada
kucing-kucing di seluruh dunia.
***
Tulisan untuk 28
Days Blogging Challenge hari ini adalah “foto
paling favorit yang pernah kamu ambil sendiri”. Well, susah banget sih milihnya karena saya punya ribuan (atau lebih ya?)
foto, dan banyak yang saya suka. Jadi, foto kucing di atas hanyalah salah
satunya. Di bawah ini beberapa foto kucing lainnya.
Saya dan si manja di Adamantas. |
Dia manja juga sama Diyan. |
Galak amat, Cing. Kamu pasti preman Adamantas, ya? |
Melotot waspada. |
Kucing yang selalu muncul di depan pintu Airbnb kami, manja banget! |
Paris si preman Litochoro dengan Elif, anak host Airbnb kami. |
Salah dua kucing malang di Klima :( |
Menghindari sinar terik di pinggir pantai Klima. |
Gw sebenernya kalo sama kucing bisa aja, ga suka-suka banget, tapi juga ga benci. Tapiii, pas lihat foto-foto di postingan ini, ya ampun ucingnya lucuw-lucuw amat!
ReplyDeleteApalagi yang sok galak kaya preman, hahahaha... pengen gw ajak gelut!
hahaha.. iya, lucu-lucu banget! mungkin mereka butuh bulu tebalnya karena di sana dingin ya..
DeleteMoto kucing itu susaaahhh!
ReplyDeleteKamu keren bisa dapet poto mereka.
Anw, dulu biasa aja sama kucing, sekarang kayanya kena tulah, malah sering ngajak ngobrol kucing kalo pas ketemu.
motretnya banyak Re, jadi sebenarnya foto yang gagal mah lebih banyak lagiiii .. :))
Deletehahahaa kucing memang bisa bikin berubah pikiran!
Aku geliiiiii .... Hust hust sana
ReplyDelete