Sebuah papan hitam bertuliskan menu menarik perhatian saya
dan Diyan yang sedang berjalan di sebuah gang cobblestone. Ketika kami membacanya, seorang berambut pirang berlalu
sambil berseru, “It’s delicious! And the
bakery is 500 years old!” Oke, kami tertarik.
Kami menuruni tangga masuk ke toko roti bernama Gioras Wood
Bakery itu, disambut aneka roti dan kue yang terhampar di meja panjang di
tengah toko. Dari balik konter, seorang perempuan paruh baya, yang baru selesai
melayani seorang pembeli, menyapa dengan ramah. “Kalimera!”
“Kalimera!” ujar
kami. Kalimera adalah salam pertemuan
yang diucapkan dari pagi hingga siang hari di Yunani.
“How may I help you?”
tanya perempuan itu sambil keluar dari balik konter dan mendekati kami.
Parasnya cantik lengkap dengan keriput, cara bertuturnya lembut, tapi
atributnyalah yang paling membuat saya terkesan. Kalau di Oia saya melihatbanyak turis menggunakan atribut biru putih, di kota Mykonos ini baru saya
lihat pemilik usaha yang begitu menghayati warna khas kepulauannya.
Berdasarkan saran perempuan yang kemudian kami ketahui
bernama Cloe ini, kami mencicipi beberapa jenis kue dan roti. Salah satunya
baklava yang terkenal dari Mediterania, yang ternyata terlalu manis bagi saya.
Toko sedang sepi, Cloe menemani kami makan sambil mengobrol banyak sekali.
Banyak hal dalam obrolan kami yang membuat matanya berbinar-binar, termasuk
tentang seni dan Indonesia. Dia pun sangat terkesan bahwa kami datang dari
negara cantik jauh-jauh hanya untuk ke Yunani. “Well, our country is beautiful. But yours is also. Reaallly
beautiful!” ujar saya, dan dia tidak menyangkalnya. Cloe jatuh hati pada
Mykonos, tapi juga punya keluh kesah tentang kondisi Yunani saat itu. “But our country is very young, only 250
years old. So we still have a lot to learn,” katanya, membuat kami
tercengang bahwa 250 tahun saja dianggap muda.
Cloe Papaionannou lahir dari ibu orang Mesir dan ayah orang
Yunani. Ia menghabiskan masa mudanya di Mesir dan Inggris, lalu menikah dengan
George Vamvakouris, ahli waris ketujuh Gioras Wood Bakery, dan menetap di
Mykonos. Setiap pagi buta George membakar roti di oven kayu yang sudah langka,
peninggalan dari buyutnya 500 tahun yang lalu. George, ketika kami temui di
dapur, tidak banyak omong tapi punya senyum ramah di balik berewok tebalnya. Kalau
melihat Cloe yang ceriwis dan hangat dengan para pelanggan toko, sepertinya
mereka saling melengkapi.
* * *
Esok paginya kami kembali ke Gioras untuk sarapan. Cloe
memakai atribut yang sedikit berbeda tapi masih biru putih. Anak perempuannya,
Irini, ikut nimbrung. Ia bertanya banyak tentang Bali karena bermimpi untuk
menetap sebulan di sana.
Setelah sarapan dan mengobrol berjam-jam, tiba saatnya kami
pamit karena siang harinya kami harus berlayar ke Athena. Cloe menyayangkan kunjungan
kami yang hanya tiga hari di Mykonos. Yah, kami pun inginnya lebih lama, tapi
masih banyak bagian Yunani lainnya yang ingin kami datangi.
Sebelum meninggalkan toko, saya digiring Cloe ke sebuah
lemari anting-anting. Ia meminta saya memilih satu pasang. Semua anting-anting
itu buatannya sendiri dan dipajang untuk dijual. Oh, betapa saya terharu! Walau
jarang memakai anting-anting, saya tersanjung diberikan kenang-kenangan buatan
tangan oleh orang sebaik Cloe. Setelah saya memilih, dia pun mencium pipi saya
dengan lembut dan berkata, “Thank you for
visiting. I’m really happy to have met you two.”
Me too, Cloe. I will
never forget such a warm welcome like this.
*Ini adalah tulisan ketiga dalam 28 Days Blogging Challenge.
Tema: The most memorable person you’ve met. Kali ini saya nggak telat
mengunggahnya, tapi masih gagal menulis di bawah 500 kata.
Suka banget lihat dandanannya Cloe, unik. Gw selalu berpikir kalau orang tua yang udah tuanya dandanannya seru begitu, pasti masa mudanya menyenangkan.
ReplyDeleteYunani udah lebih 250 tahun masih dia anggap muda (dan masih harus ngalamin krisis ekonomi segala macem)
Apa kabar Indonesia yang baru 72 tahun? *uwel-uwel berita di koran yang penuh ribut-ribut pilkada*
Mari kita senang-senang supaya tuanya tetap dandan seru :))
DeleteMungkin muda dibandingkan dengan negara2 Eropa lain kali ya?
Aduhh, aku jatuh cinta sama Cloe.
ReplyDeleteDia cantik sekali, keliatannya ramah dan seru pula...
Bahagia kalau di perjalanan ketemu orang-orang yang menyenangkan ya Kapiyaa
yoi, Re.. begitu dikasih tahu temanya ini, pikiran gua langsung ke Cloe, nggak ada yang lain :D
Delete