“Ada urusan apa di sini? Penelitian?” tanya seorang warga Talaud ketika
saya dan Mumun makan di kedai di kota Beo, kota tertua di Talaud. “Nggak, cuma
jalan-jalan aja. Pengen tahu Talaud kayak apa.” Jawaban saya itu meninggalkan
ekspresi masih tak percaya di wajah si Bapak. Memang, jarang sekali ada orang
yang sekadar berwisata ke Pulau Talaud, pulau hampir terluar di utara
Indonesia. Saya pun berencana ke Talaud mungkin hanya 1-2 bulan sebelum trip
itu benar-benar terjadi. Sejak tahun sebelumnya saya ingin ke Pulau Miangas,
pulau yang benar-benar terluar. Tapi urung ketika tahu bahwa perjalanan ke sana
lebih ribet dan makan waktu lebih lama lagi. Jadilah, Talaud.
Main di pantai Pulau Sara Besar, 15 menit naik kapal dari Melonguane. |
Biasanya saya lihat anjing yang main di tempat sampah pasar, tapi di Talaud, babi. |
* * *
“Sebutkan nama 34 provinsi di Indonesia!” si Mad yang waktu
itu sebagai host acara Wego
Hangout melontarkan pertanyaan kuis. Serta merta saya menunjuk tangan,
kemudian menjawab kesemua 34 provinsi Indonesia. Hore, saya dapat hadiah!
Menginap semalam di Gardenia Resort & Spa, Pontianak. Nggak ada tiket pesawat yang menyertai sebagai hadiah. Namun karena saya belum pernah ke Pontianak dan penasaran juga dengan Singkawang, kota kecil yang hanya 3 jam perjalanan mobil dari Pontianak, maka saya ajak Mumun untuk beli tiket pesawat ke Pontianak, kira-kira sebulan sesudah kuis itu. Jadilah, Pontianak dan Singkawang.
Menginap semalam di Gardenia Resort & Spa, Pontianak. Nggak ada tiket pesawat yang menyertai sebagai hadiah. Namun karena saya belum pernah ke Pontianak dan penasaran juga dengan Singkawang, kota kecil yang hanya 3 jam perjalanan mobil dari Pontianak, maka saya ajak Mumun untuk beli tiket pesawat ke Pontianak, kira-kira sebulan sesudah kuis itu. Jadilah, Pontianak dan Singkawang.
Gardenia Resort & Spa, tak jauh dari bandara Supadio, Pontianak. |
Klenteng dan masjid yang berdekatan di Singkawang. |
* * *
“Gue pengen banget ke Yunani. Minimal di situ 2 minggu,
deh.” Begitu yang sering saya ucapkan ke teman-teman tiap membicarakan tentang
angan-angan ke Eropa, sejak tahun 2007. Keinginan saya ke Yunani sebenarnya
sudah ada sejak tahun 1994, saat saya duduk di kelas World Cultures dan
memelajari tentang peradaban-peradaban
tertua dunia. Namun baru di tahun 2007 itu saya membeli buku Lonely Planet
edisi Greek Islands dan mulai menghitung dana yang mungkin saya butuhkan untuk
ke Yunani. Delapan tahun berselang, barulah impian itu jadi kenyataan. Berbekal
tabungan bersama Diyan, ditambah suntikan dana hadiah honeymoon dari orang tua, jadilah trip
Yunani, bahkan lebih
lama dari yang dulu saya bayangkan.
Senangnya bukan kepalang begitu tiba di bandara Eleftherios Venizelos, Athena. |
La la la la... Milos Island's Castro hill. |
* * *
“Tahun 2017 kita ke Jerman, yuk! Aku pengen banget ke
Berlin. Kayaknya kota itu artsy
banget,” saya mengajak Diyan setengah berkhayal. Diyan mengiyakan, karena dia
juga ingin ke Eagle’s Nest, salah satu tempat bersejarah di era Hitler. Namun
kemudian kondisi
keuangan kami (saya, tepatnya) gonjang-ganjing di tahun 2016. Sulit sekali
untuk menabung sebanyak itu bagi kami berdua. Walhasil, ini sudah masuk tahun
2017, dan tak ada tanda-tanda kami bisa jalan-jalan ke Jerman. Tak apa-apa,
mimpi itu bisa menunggu, belum tahu sampai kapan.
* * *
Buat saya, rencana jauh-jauh hari dalam traveling adalah hal yang hampir mustahil. Terbukti bahwa banyak
perjalanan saya terjadi tanpa direncanakan jauh-jauh hari, atau malah terwujud
jauh melampaui rencana. Jadi ketika ditanya, “Apa rencana traveling kamu dalam 5 tahun ke depan?” saya cuma bisa bengong dan
bercerita seperti di atas.
Dan saya penasaran, ada nggak orang yang bisa memenuhi semua rencana perjalanannya dalam 5 tahun?
*Ini adalah salah satu
tema tersulit dalam 28 Days Blogging Challenge. Tapi seru juga, karena sudah bikin saya menyadari pola saya dalam traveling, yaitu abstrak. Lol.
Gw kenal seorang teman yang bikin planning liburan sampai 2 tahun ke depan. Tapi kalau sampai 5 tahun kayanya emang ga ada ya orang yang begitu.
ReplyDeletekalo tau2 lo nemu orang kayak gitu, kenalin ke gua pliiiss.. pengen ngulik :))
DeleteHaha, nggak!
ReplyDeleteRencana jalan-jalanku bahkan bisa muncul seminggu atau dua minggu sebelum pergi. Simply karena anaknya nggak bisa nabung. Jadi pas ada uang pengennya langsung berangkat. Dan kalau rencana jauh2 hari suka jadi nggak bisa tidur pas nunggu waktu berangkatnya : )))
kalo rencana jauh2 hari, packingnya berapa minggu sebelum berangkat? :))
Delete