Bagi saya, ulang tahun adalah hari yang penting. Mungkin
karena keluarga saya terbiasa merayakan ulang tahun. Nggak harus dengan pesta
meriah, minimal dengan ucapan selamat, dan kalau bisa saling bertemu, pasti ada
cium pipi dan peluk. Jadi, sejak pacaran (dan kini sudah menikah) dengan Diyan,
tiap ulang tahun saya ingin ada trip berdua, kalau memungkinkan. Pernah kami ke
hanya ke Bogor pulang pergi naik kereta di hari ulang tahun saya. Pernah juga
saya terpaksa pergi sendiri ke Gili Gede karena Diyan nggak bisa cuti. Yang
paling berkesan sejauh ini adalah waktu kami berlibur di
Sekotong
tahun lalu.
|
Senja di Pantai Sekotong |
Sekotong berlokasi di Lombok Barat, sebuah area pesisir yang
masih agak sepi. Masih banyak yang bertanya “Sekotong itu di mana?”, dan di
malam hari pun jalanan maupun pantainya cukup gelap karena nggak ramai
penduduknya. Tapi karena sudah ada jalan aspal yang menyusuri pantai, cukup
riuh juga bunyi kendaraan bermotor lalu lalang.
Penginapan
kami, Villa Yukie, berdiri menghadap pantai Sekotong. Tiga malam kami
menginap di sana, hanya di malam terakhir ada tamu selain kami. Mungkin waktu
itu masih
low season, di bulan Maret.
Ada beberapa penginapan lain yang sederetan dengan Villa Yukie. Salah satunya
memiliki restoran yang jadi tempat kami makan setiap malam karena dapur Villa
Yukie sedang tidak aktif. Malam hari terasa lebih panjang karena nggak ada yang
bisa dilakukan selain ngobrol, bermalas-malasan di
hammock, atau buka medsos dengan koneksi internet yang tersendat. Suara
debur ombak bersahut-sahutan dengan deru mesin kendaraan di jalan raya.
Pagi hari lebih menggembirakan di sana. Diyan, yang biasanya
susah betul bangun pagi, kalau liburan malah bangun sebelum subuh. Apalagi waktu
itu kami ingin menikmati
sunrise
Sekotong.
|
Rinjani muncul di kejauhan saat matahari baru naik |
|
Villa Yukie dilihat dari laut |
|
Diyan di hammock yang kami bawa |
Di hari pertama kami island
hopping ke tiga gili di dekat Sekotong, yaitu Gili Nanggu, Gili Sudak, dan
Gili Kedis. Kegiatannya tak lain dari berenang, snorkeling, dan makan siang di
tepi pantai. Cuaca cerah hingga akhirnya angin bertiup kencang menjelang hujan
di sore hari. Pemandangan bawah laut di ketiga gili itu, juga di pantai
Sekotong, sebetulnya nggak menarik, jauh kalah dari tempat-tempat lain yang
pernah saya lihat di Indonesia. Namun saya menikmati island hopping di hari
ulang tahun itu. Sepertinya sih, karena kami jalan-jalan dengan santai, nggak
ada jadwal yang ambisius.
Sekitar magrib, langit di atas pantai Sekotong
berangsur-angsur merona merah dan oranye. Di sisi lain, langitnya berwarna ungu
keemasan. Cantik! Saya pernah melihat langit warna-warni menjelang sunset, tapi rasanya saat itu adalah
langit warna-warni paling elektrik yang pernah saya lihat. Nggak
berhenti-hentinya kami mendongak, menikmati langit. Rasanya, itu adalah salah
satu kado yang sangat menyenangkan di trip ulang tahun saya.
|
Gili Kedis |
|
Baiklah! |
|
Gili Nanggu |
|
Gili Sudak |
|
Sekotong sunset sky |
|
Just wow! |
*Lagi-lagi saya sulit
memilih cerita untuk 28 Days Blogging Challenge ini, karena temanya adalah ‘best beach experience’. Banyak sekali pengalaman mantai yang sangat berkesan. Tapi saya pilih
cerita yang ini karena trip Sekotong yang langsung teringat begitu saya
mendengar tema blog.
Cakep banget Sekotong! *masukin daftar tempat yg harus dikunjungi*
ReplyDeleteMaret tinggal 5 hari lagi. Yeaay, ada yang mau ultah lagi!
ya ampun komen ini sempat masuk ke Spam! aku baru baca di bulan September :))
DeleteAhh.. I miss beach life *pasang hammock*
ReplyDeleteoh me too!
Deletesenja yang indah kak
ReplyDeletebanget.
Delete