Traveling paling nikmat adalah traveling selagi sehat. |
Belum lama
ini, saya pernah menulis tentang 3 hal yang paling saya takuti saat traveling. Salah satunya adalah jatuh sakit.
Maka ketika ada ajakan ke acara Indonesia
Bebas Anemia, saya datang dengan senang hati. Dalam acara yang diadakan
oleh Sangobion ini ada tes anemia, senam anemia, dan donor darah. Dua yang
pertama sepertinya berguna banget untuk kesiapan saya traveling beberapa minggu
lagi.
Acara
diadakan di lapangan parkir Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah. Pagi-pagi
buta saya, Rere, Nita, Dewi, dan beberapa blogger lain, sudah berkumpul dengan
atribut olahraga santai. Menjelang jam 7, lapangan mulai ramai dengan
pengunjung yang mayoritas perempuan. Sebagian ada yang datang sekeluarga,
lengkap dengan anak-anak kecil yang kemudian asyik main perosotan di salah satu
pojok lapangan.
Sebelum
lanjut cerita, coba kita bahas dulu sekilas tentang anemia yang ada di judul
acara.
Foto milik Lika |
Apa Itu Anemia?
Mungkin
sebagian dari kamu sudah tahu bahwa anemia adalah kondisi kekurangan sel darah
merah alias hemoglobin di dalam darah. Mungkin kamu juga sering dengar bahwa
anemia sering dihubung-hubungkan dengan zat besi. Bingung apa hubungannya?
Dari beberapa
artikel kesehatan yang saya baca, kekurangan hemoglobin cukup berbahaya karena ia
berfungsi penting, sebagai kurir oksigen dalam darah dari paru-paru ke seluruh
tubuh, dan pembawa karbon dioksida kembali
menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Nah, untuk menghasilkan sel
darah merah tersebut, diperlukanlah zat besi oleh tubuh kita.
Whew! Ribet ya?
Well, sebagai awam, yang penting
kita ketahui adalah bahwa kekurangan hemoglobin berarti peredaran oksigen dalam
darah kita nggak lancar. Kalau sudah parah, aktivitas akan terganggu, bisa berakibat
komplikasi dengan penyakit lain, dan mungkin kita akan membutuhkan transfusi
darah. Lebih ribet lagi kan kalau sudah begitu?
Yuk, ah, kembali lagi ke cerita acara.
Rame, ya! (Foto milik Dewi.) |
Tes Kadar Anemia
Beberapa
deret tenda putih terdapat di lokasi. Deretan tenda yang di sisi seberang pintu
masuk terlihat paling ramai, bahkan sebelum MC membuka acara. Penasaran, saya
dan teman-teman mendatangi tenda itu. Ternyata di situ kita bisa mengetes kadar
anemia dengan cara menjawab kuesioner yang dijalankan para petugas di beberapa
meja.
Kuesioner tersebut
berisi 10 pertanyaan, antara lain:
- Seberapa sering Anda merasa lelah, letih, dan lesu?
- Seberapa sering Anda mengonsumsi daging tanpa lemak atau sayuran hijau?
- Ketika melakukan aktivitas apa Anda merasa pusing berkunang-kunang dan lemas seperti mau jatuh?
- Seberapa sering Anda minum teh sewaktu makan?
Skor jawaban
kuesioner saya: 9. Ini termasuk bagus karena artinya saya tidak anemis. Yeay!! Kalau
skor di atas 13, berarti kamu punya risiko anemia.
Lalu Mbak
Petugas, yang saya lupa namanya, menarik ke bawah salah satu kantung mata saya.
Didekatkannya selembar karton bundar ke mata saya itu, untuk mencari warna yang
mirip di karton dengan warna konjungtiva saya (yaitu bagian lembek yang berada
di dalam kelopak mata bawah). Ternyata, nilai saya 12, yaitu warna konjungtiva
saya cukup merah, dan itu bagus. Kalau nilai di bawah 10, alias pucat, kamu
perlu berwaspada, karena artinya kamu punya risiko anemia.
Tahap-tahap tes anemia. Nilai tes saya bagus, padahal malamnya nggak belajar. Foto kanan atas oleh Nita, bawah difotoin Dewi. |
Gejala-Gejala Anemia & Tips Menghindari Anemia
Sebelum
berkesempatan ngetes gejala anemia dengan ahlinya, kamu bisa cek sendiri
kondisi-kondisi yang kerap kamu alami. Gejala-gejalanya antara lain:
- Gampang letih, lesu, dan lelah
- Mudah sesak napas atau ngos-ngosan
- Sulit berkonsentrasi
- Pusing berkunang-kunang
- Kulit memucat
Nggak enak
banget ya hidup begitu. Hobi traveling dan segudang aktivitas bisa nggak
maksimal gara-gara anemia. Apalagi, gejala-gejala ini sekilas terkesan ‘biasa
aja’, bukan sesuatu yang tampak serius. Padahal kalau dibiarkan, bisa tambah
parah.
Senam Anemiaction. |
Berdasarkan
informasi yang saya dapatkan di acara, ada beberapa hal sederhana yang bisa
dilakukan untuk menghindari atau mengurangi potensi anemia. Antara lain:
- Perbanyak konsumsi zat besi, misalnya dengan makan daging merah dan sayur hijau.
- Minum teh/kopi minimal 2 jam sebelum/sesudah makan makanan utama, karena minuman ini mengandung tanin, yang menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
- Rajin berolahraga, terutama Senam Anemiaction. Gerakannya sederhana tapi mencakup sejumlah bagian tubuh, yaitu gerakan peregangan bawah, tengah, dan atas. Bisa dilakukan siapa saja, sesuai kemampuan tubuh.
- Mengonsumsi vitamin C dan vitamin B12 yang juga membantu produksi darah merah.
Khususnya
untuk menambah asupan zat besi, vitamin C, dan vitamin B12, ada satu cara
tambahan yang bisa kita lakukan, yaitu mengonsumsi suplemen Sangobion.
Buat saya,
nama Sangobion sendiri sudah identik dengan menambah sel darah merah, soalnya
sudah sering dengar jingle iklannya
yang catchy. Hayo, kamu ingat nggak
lagunya?
Supaya nggak kena anemia. |
Donor Darah dan Penyebab Kehilangan
Darah Lainnya
Setelah
bertahun-tahun nggak mendonorkan darah, saya senang bisa melakukannya lagi di
acara ini. 350 ml darah saya dipindahkan ke kantong darah, yang semoga saja
sehat dan bisa berguna untuk mereka yang membutuhkan. Setelah mendonor, saya
mendapat konsumsi kudapan, susu, minuman manis, dan dua butir Sangobion.
Sengaja diberikan Sangobion oleh panitia, karena setelah ‘kehilangan’ darah
banyak, kita perlu asupan zat besi lagi supaya kesehatan terjaga.
Selain donor
darah, ada hal-hal lain yang juga menyebabkan kehilangan darah banyak, misalnya
kecelakaan, pecah pembuluh darah, dan yang sangat umum adalah menstruasi. Itu
sebabnya, perempuan berisiko lebih tinggi mengalami anemia.
Cek rhesus darah, isi form, antre, lalu 'cus!', pura-pura ceria padahal meringis pas jarum gede disuntikkan. Foto kanan atas dan bawah oleh Rere. |
***
Nah, kira-kira begitulah
pengertian saya tentang anemia, penyebab, gejala, dan cara menghindarinya. Lega
ketika tahu bahwa saya nggak anemis, tapi tentu nggak boleh lengah karena
penyakit bisa datang kapan saja kalau kita nggak jaga kesehatan, bahkan saat
lagi asyik-asyiknya traveling.
Kamu sendiri, ada tips lain
nggak untuk menghindari anemia, atau menjaga kesehatan pada umumnya menjelang
traveling?
Yuk, traveling lagi! |
Aku udah sejak SMA mengkonsumsi Sangobion juga kak. Apalagi pas mau dapat. Lumayan teratasi.
ReplyDeletewah udah lama juga, ya.. terbukti oke dong ya
DeleteDaku suka ngantuk ga jelas, pas baca-baca anemi baru tau kalau itu salah satu gejalanya. *minta traktir steak sama vira
ReplyDelete*tunggu invoice cair* :))
DeleteGw mah kalo traveling yang penting ada nasi padang. Dijamin aman. #eh
ReplyDeletetapi lo benar sih.. nasi padang memang penyelamat rasa :))
ReplyDeletewah kalau banyak begadang kayak usang bisa pingsan waktu senam hehe
ReplyDeletewah jangan banyak begadang, gak sehaaat..
Delete