-->
Senangnyaaa! Alhamdulillah
saya dan Diyan dapat visa ke Schengen lagi. Di tahun 2015 kami dapat visaSchengen via kedutaan Yunani untuk jalan-jalan di sana selama sebulan. Sekarang
kami akan pergi ke beberapa negara, juga untuk sebulan.
“Hah? Sebulannn?? Lama
amat!” itu komentar yang sering saya dengar. Yah, udah mahal-mahal beli
tiketnya, dan udah ikut nyumbang jejak karbon di udara, sayang dong kalau di
sana cuma semingguan. Hihihi.
ALASAN MEMILIH DAFTAR VISA SCHENGEN LEWAT PRANCIS
Tiket pesawat kami pulang
pergi ke/dari Paris-Jakarta. Menurut beberapa teman yang sudah lebih
berpengalaman, itu berarti kami sebaiknya daftar visa Schengen via Prancis,
negara tempat kami pertama mendarat. Dan kata teman-teman juga, kalau daftar
visa Schengen via Prancis, berarti dalam itinerary
kami harus paling lama berada di negaranya Amelie Poulain itu.
Negara-negara tujuan kami
adalah Prancis, Belgia, Belanda, Denmark, Jerman, dan Luxembourg. Sebenarnya,
rencana menginap terlama adalah di Jerman. Jadi, kami membuat itinerary khusus untuk mendaftar visa,
yaitu dengan jumlah hari paling lama di Prancis.
PERSYARATAN APLIKASI VISA SCHENGEN VIA PERANCIS
Aplikasi visa Schengen via
Prancis sejak 26 November 2018 sudah tidak melalui kedutaan Prancis,
melainkan via pihak ketiga, TLS.
Kami menyiapkan segala
persyaratan sesuai yang ada di website TLS, kurang lebih seperti ini:
1.
Buat akun di
website France-Visas. Download dan isi
formulir yang tersedia di situ, dan yang ada di web TLS. Print,
dan sertakan dengan semua persyaratan lainnya.
2.
Tiket pesawat
pulang pergi ke/dari Prancis.
Kami beli tiket maskapai
Etihad, Jakarta-Paris pp. Kami nggak pulang dari negara lain karena tiket pp begini lebih murah.
3.
Bukti
pemesanan akomodasi atau surat pernyataan bahwa kamu akan menginap di rumah
teman/keluarga/relasi selama di Eropa.
Di Belgia dan Berlin kami
akan menginap di rumah teman, tapi ada yang menyarankan untuk ngaku nginap di
hotel saja daripada repot kalau dimintai keterangan izin tinggal teman kami di
sana. Lewat booking.com banyak akomodasi yang bisa dibatalkan sebelum tanggal
tertentu tanpa biaya apapun.
Kalau kamu akan naik bus
atau kereta overnight, ini perlu kamu highlight
kepada petugas TLS supaya jelas kenapa ada malam yang nggak ada pesanan
hotelnya.
4.
Bukti
pemesanan transportasi antar negara dan kota selama di Eropa.
Kami akan naik bus,
kereta, dan pesawat antar kota/negara. Untuk bus, sebagian besar kami memilih
FlixBus karena bisa diubah jadwalnya (bukan destinasinya) tanpa biaya sebelum
tanggal tertentu. Sering gagal pada tahap pembayaran dengan kartu kredit, tapi
beberapa kali berhasil via mobile app. Opsi lain membayar via PayPal.
5.
Rekening koran
/ bank statement selama minimal 3
bulan sebelum pendaftaran visa.
Harus ada nama kamu di sini, jadi jangan hanya
mencetak histori transaksi dari internet banking.
Internet banking BCA punya
fitur e-statement, tapi nggak bisa mencetak statement untuk bulan yang belum
berakhir. Sedangkan Mandiri dan BNI cuma bisa mencetak rekening koran di
banknya. Untuk bank lain, saya kurang tahu.
Berapa besar biaya yang
perlu disiapkan di bank? Menurut keterangan di sini, minimal 65 euro per hari jika kamu sudah pesan
penginapan, atau 120 euro jika belum ada bukti pesan penginapan.
6.
Paspor yang
masih berlaku (minimal sampai 3 bulan setelah tanggal perjalanan) dan paspor sebelum
yang sekarang (kalau ada) – dan fotokopinya.
Untungnya di paspor lama
saya ada visa Schengen, sepertinya itu cukup membantu kelancaran proses mendapatkan
visa.
7.
Surat
pernyataan pekerjaan.
Kalau kamu pegawai kantor,
minta dibuatin surat ini pada atasan atau HRD. Kalau freelance, seperti saya,
bikin keterangan bahwa kamu freelance. Di surat itu saya juga menyatakan bahwa
biaya perjalanan saya akan dijamin oleh suami (Diyan). Sedangkan Diyan, di
suratnya yang ditandatangani oleh pihak kantor, juga menyatakan bahwa dia akan
menjamin biaya saya, dan bahwa kami nggak akan cari kerja selama di Eropa.
Jadi, inti dari surat ini
adalah, mereka takut kalau kita malah cari kerja di sana dan nggak pulang.
BIKIN JANJI UNTUK MENYERAHKAN DOKUMEN
Karena kami pergi berdua,
waktu itu cuma Diyan yang membuat akun di website TLS. Dan dia mendaftarkan
sekaligus untuk kami berdua. Setelah mengisi semua formulir dan mengumpulkan
dokumen, kami memilih jadwal untuk datang ke kantor TLS dan menyerahkan
dokumen.
Waktu itu kami mendaftar
pada tanggal 21 Februari, dan bikin janji untuk tanggal 25 Februari jam 14.15
WIB (tanggal dan jam tinggal pilih dari yang tersedia).
Bagaimana kalau ada dokumen yang
kurang?
Ini terjadi pada kami.
Formulir dari website kedutaan Perancis tidak kami print padahal itu wajib
(waktu itu kami kira cuma wajib print formulir dari website TLS). Mereka memberi
kamu waktu 30 menit untuk kembali lagi dengan dokumen tersebut, tapi sayangnya
nggak keburu. Jadi, kami bikin janji baru lagi, dan untungnya masih tersedia
slot jadwal untuk keesokan paginya.
Jadi, tanggal 26 Februari
kami kembali lagi ke TLS. Setelah petugas loket memeriksa kelengkapan dokumen, ia
mempersilakan kami masuk dan menghadap seorang petugas di salah satu meja.
Tidak ada antrean, mungkin karena masih pagi sekali.
Petugas memeriksa dokumen
kami dengan lebih teliti, menandai beberapa hal dengan spidol, dan menanyakan
beberapa hal seperti penginapan dan transportasi.
Pada dasarnya dokumen kami
sudah lengkap. Cuma ada sedikit yang kurang, seperti formulir Diyan yang lupa
diganti nama hotelnya untuk di Paris. Nggak dianjurkan untuk pake Tipp-Ex
(ataupun whiteout dengan merek
lainnya), maka kami harus mengedit dan mencetak ulang dokumen tersebut,
ditunggu sampai jam 2 siang.
Setelah foto dan rekam
sidik jari, kami menuju ke lantai dasar, kantor TLS di balik loket pengambilan
visa/paspor. Di situ ada petugas yang memandu kami untuk mengedit dan mencetak
formulir menggunakan komputer mereka. Dokumen susulan ini kemudian kami
serahkan dalam amplop yang telah mereka sediakan.
DAPAT VISA SCHENGEN KURANG DARI 10 HARI KERJA!
Petugas TLS bilang bahwa
rata-rata visa dan paspor bisa diambil antara 5-10 hari kerja setelah daftar. Ternyata
visa kami kelar cukup dalam 6 hari kerja saja! Mereka mengabarkan Diyan lewat
email bahwa paspor sudah bisa kami ambil.
Catatan:
Kalau kamu ada rencana
menggunakan paspor sebelum tanggal keberangkatan, sebaiknya sampaikan pada
petugas TLS agar kedutaan Perancis bisa mempercepat proses visa kamu.
Contohnya, kalau prosesnya
10 hari kerja, saya baru bisa ambil paspor paling cepat tanggal 11 Maret.
Sedangkan waktu itu saya sudah ada tiket ke Singapura tanggal 13 Maret, yang
mengharuskan saya memakai paspor. Jadi, saya lampirkan juga tiket ke Singapura
pp sebagai bukti bahwa saya memang perlu paspor agak cepat.
TLScontact - Visa Application Centre for France
Menara Anugrah Ground Floor and 3rd Floor
Lingkar Mega Kuningan
Jakarta (beside the Embassy of Thailand)
Menara Anugrah Ground Floor and 3rd Floor
Lingkar Mega Kuningan
Jakarta (beside the Embassy of Thailand)
Hari dan jam operasionalnya bisa kamu cek di sini.
Seru baca nya semoga bisa kesana juga amiin
ReplyDeletehttps://tanpagarisakhir.blogspot.com/2019/05/jatuh-cinta-dengan-traveling.html
ReplyDeletePas banget, aku juga lagi cari info bikin visa schengen via Prancis.
ReplyDeleteInfonya lumayan komplit & membantu banget.
Makasih