“Gue senang deh, lo di Belgia lumayan lama. Orang tuh sering cuma lewat doang.
Abis liburan di Paris, terus langsung ke Amsterdam, mampir makan siang doang di
Brussels,” ujar Deazy, teman saya yang sudah menetap lebih dari 10 tahun di
Rotselaar, kota kecil dekat Brussels.
Secara
geografis, Belgia memang diapit Prancis dan Belanda. Saya dan Diyan
mengalokasikan waktu 6 malam 7 hari di Belgia dalam perjalanan sebulan kami diEropa. Empat malam menginap di rumah Deazy dan suaminya di Rotselaar, dan dua
malam menginap di Airbnb di Antwerp. Dari Rotselaar, kami melakukan day trips
ke Brussels, Leuven, Ghent, Tervuren, dan Louvain-la-Neuve. Dalam tulisan ini,
saya akan menceritakan ngapain saya ke kota yang terakhir disebut tadi.
Museum Hergé di Louvain-la-Neuve
Jadi, alasan utama saya
ingin ke Belgia adalah Museum Hergé.
Museum yang baru dibuka pada tahun 2009 ini menceritakan tentang Hergé, pembuat
komik Tintin. Ini adalah salah satu komik favorit saya sepanjang masa. Museum Hergé
terletak di kota kecil Louvain-la-Neuve, sekitar 30 km dari Brussels. Dua
bahasa utama di Belgia adalah bahasa Belanda dan Prancis, dan Louvain-la-Neuve
ini kota berbahasa Prancis.
Museum Hergé
berarsitektur futuristik, dirancang oleh arsitek Prancis Christian
de Portzamparc. Kalau dilihat dari samping, jendela-jendela
besar bangunan ini mirip panel-panel komik. Dari depan, gambar Tintin besar
menyambut kedatangan saya. Oh, senangnya!
Di lobi, dinding-dinding berwarna pastel
melatari meja resepsionis. Kami sudah membeli tiket online seharga 12 euro,
sudah mencakup fasilitas audio guide.
Ruangan-ruangan museum dihubungkan dengan beberapa jembatan. |
Alur museum yang kronologis. |
Dulu saya menyangka museum ini bernama Museum
Tintin. Ketika melihat isinya, nama itu nggak salah-salah amat sih, karena
memang sebagian besar pamerannya menceritakan tentang Tintin, karya terbesar
dari Hergé. Setiap karakter utamanya mendapat jatah panel sendiri; dari Tintin,
Kapten Haddock si “sejuta topan badai”, hingga Bianca Castafiore “si bulbul
dari Milan” dan Profesor Calculus.
Properti ikonis seperti roket merah putih dan
kapal selam berbentuk hiu menjadi atraksi tersendiri di sini. Penggemar Tintin
mana yang nggak ingat dengan edisi “Ekspedisi ke Bulan”, “Penjelajahan di
Bulan”, dan “Harta Karun Rackham Merah”? (Hampir) semua edisi komik Tintin
diceritakan. Mulai dari edisi pertama, “Tintin di Soviet”, edisi bertemunya
Tintin dengan Kapten Haddock pertama kali ”Rahasia Kapal Unicorn”, hingga edisi
terakhir yang belum rampung “Alpha Art”.
Koleksi dalam museum Hergé ditampilkan dengan
variatif, bukan hanya gambar yang ditempel di dinding dengan keterangan di
bawahnya. Ada gambar-gambar berpigura yang digantung seperti lukisan, rak kaca
dengan berbagai posisi, hingga ruangan lingkaran yang memajang semua sampul
edisi komik Tintin. Pembagian ruangannya pun berliku-liku tapi jelas alurnya.
Display tentang karakter-karakter dalam komik Petualangan Tintin. |
Kapal selam dari "Harta Karun Rackham Merah". |
Semua karakter penting dalam komik Tintin digantung di sini. |
Selain seri Petualangan Tintin, karya-karya Hergé
lainnya juga ditampilkan di sini. Sebagian karyanya sebagai desainer grafis
untuk iklan, komik “Jo, Zette and Jocko”, serta “Quick and Flupke”. Juga
diceritakan, kisah kehidupan pribadi Hergé, yang bernama asli Georges Remi ini.
Selesai menyusuri semua panel dalam museum,
kegembiraan saya masih lanjut di toko museum. Saya memang sudah berencana untuk
membeli beberapa action figure di sana. Tapi ternyata koleksi di toko ini
justru nggak selengkap di Tintin Shop yang ada di kota Brussels (dan di
beberapa negara lainnya, termasuk di Singapura).
Begitulah gambaran kunjungan saya ke Museum Hergé.
Betapa kenangan sejak masa kecil bisa masih begitu kuat dalam hati dan pikiran,
sapai bisa menjadi salah satu penggerak trip Eropa kali ini. Tentang beberapa tempat lainnya yang kami
datangi di Belgia, akan saya ceritakan berikutnya.
Dikelilingi Tintin berbagai edisi dan bahasa! |
Sketsa sampul edisi "Zamrud Castafiore". |
Audio guide yang juga menampilkan beberapa foto atau video yang berhubungan dengan display museum. |
Keterangan di museum tertera dalam 3 bahasa; Prancis, Belanda, dan Inggris. |
Waaah tempatnya keren, thanks for sharing,.
ReplyDelete