5 Film Indonesia Untuk Semangat Bisnis Sampai Sukses!

Beberapa minggu yang lalu saya pernah nulis tentang rekomendasi 12 serial Eropa di Netflix. Kali ini, saya mau berbagi tentang 5 film Indonesia yang ada benang merahnya, yaitu tentang tantangan dalam mencapai sukses, terutama dalam bisnis! Soalnya, di masa sulit gini mungkin ada banyak yang perlu disemangati lagi dalam segala macam usahanya 💪😊 

Lima film ini adalah rekomendasi dari Ninja Xpress, sebuah jasa kurir yang akrab dengan dunia UMKM. Daftar lengkap filmnya bisa kamu lihat di sini, "5 Film Indonesia yang Cocok Untuk Pebisnis" tapi saya juga mau bahas satu-persatu film tersebut secara singkat. Yuk, langsung aja!

1. Cek Toko Sebelah (2016)

Film karya Ernest Prakasa ini menceritakan tentang Koh Afuk yang mau pensiun dari toko miliknya, dan meminta anak keduanya (Erwin, diperankan oleh Ernest sendiri) yang meneruskan, membuat anak pertama, Yohan (Dion Wiyoko) semakin merasa tersisihkan karena kariernya sebelumnya pun sudah kalah jauh dari Erwin. Di film ini terlihat suka dukanya memiliki bisnis sendiri, mulai dari masalah modal, pelanggan yang sering ngutang, sampai pengaruhnya pada konflik keluarga. Di luar semua keseriusan itu, saya ingat waktu nonton film ini di bioskop (oh, rindunya nonton di bioskop! Rindu popcorn karamelnya juga!) saya ngakak melulu! Seperti biasa, kalau filmnya Ernest, pasti kuat unsur komedinya. Pemeran pendukungnya pun banyak dari kalangan komika, seperti Awwe dan Adjis Doa Ibu. Kalau langganan Netflix, bisa langsung nonton aja film ini di sana!

2. Filosofi Kopi (2015)

Seingat saya, film ini dulu ngehits banget karena beberapa faktor. Pertama, ia diangkat dari cerpen karya Dewi Lestari yang udah duluan ngetop. Kedua, orang Indonesia (nggak hanya Jakarta dan sekitarnya deh kayaknya) lagi gandrung-gandrungnya sama budaya ngopi. Ya kopinya, ya profesi baristanya, ya suasana kafenya, banyak dapat perhatian terutama dari anak muda. Filmnya sendiri bercerita tentang usaha Jody (Rio Dewanto) dan Ben (Chico Jericho), dua cowok pemilik kafe Filosofi Kopi, menyelamatkan kafe mereka dari belitan utang, dan pertaruhan persahabatan mereka yang berkaitan dengan kopi sederhana di Jawa Barat yang konon lebih enak dari kopi racikan Ben yang sempurna. Terus terang, saya sendiri belum selesai nonton film ini karena waktu itu nontonnya di pesawat dan udah keburu mendarat di tengah film. Tapi film ini juga ada di Netflix, jadi bisa kamu nikmati sekaligus pelajari trik-trik bisnisnya di sana. 

3. Milly & Mamet (2018)

Satu lagi film karya sutradara Ernest Prakasa yang juga sekaligus jadi pemeran. Spin-off dari AADC ini berfokus pada kehidupan Milly dan Mamet yang sekarang udah nikah dan punya anak. Konflik utamanya adalah bagaimana Mamet berusaha mengejar mimpinya sebagai chef dan buka restoran sendiri, tapi tetap dengan cara yang "benar" dan nggak mengorbankan kebahagiaan keluarga. Selain itu, ada bisnis konveksi ayahnya Milly yang juga harus mereka pikirkan cara untuk membantunya. Apakah film ini bergenre drama komedi? Sudah tentu. Milly nggak kehilangan sifat lemot yang menjadi khasnya sejak di AADC, walaupun intensitasnya agak berkurang begitu intensitas konflik semakin meningkat. Selain cukup menghibur, ada hal-hal mengenai berbisnis yang bisa dipelajari di sini. Menjaga kejujuran dan modal yang legal adalah salah duanya. O ya, kehadiran Geng Cinta di awal film terasa menyebalkan karena mengingatkan saya pada geng cewek tipe Mean Girls yang suka ngetawain orang-orang lugu. Tapi kehadiran-kehadiran mereka berikutnya, yang cuma sebentar-sebentar, udah nggak nyebelin lagi, kok. Film ini juga ada di Netflix, ya. 

4. Laundry Show (2019)

Film ini baru akan hadir di Netflix tanggal 26 Agustus, jadi saya belum nonton. Tapi kalau melihat trailernya sih, sepertinya lucu. Apalagi, ada nama Upi sebagai salah satu penulis skenarionya!  Ceritanya, Uki (Boy William) berhenti dari pekerjaannya di kantor dan memulai usaha laundry. Dia nggak nyangka bahwa adaaaa aja masalah yang muncul. Mulai dari kelakuan pegawai yang absurd, protes dari pelanggan, sampai urusan persaingan dengan laundry lain. Saya ngerti banget nih, orang kalau udah suntuk kerja kantoran, suka ngebayangin kayaknya bikin usaha sendiri tuh enak karena nggak ada bos yang marahin, bisa atur jadwal kerja sendiri, keuntungan juga bisa dinikmati sendiri, bukan hanya bikin orang lain kaya. Padahal kenyatannya tidak begitu, Justo! Yah, lebih detailnya mungkin bisa dilihat di film ini. Saya juga mau nonton, ah!

5. 9 Summers 10 Autumns (2013)

Kalau film yang ini, memang bukan tentang pebisnis. Tapi ada contoh sikap pantang menyerah yang bisa ditiru oleh siapapun yang mau/sedang merintis bisnis. Ceritanya, seorang pemuda dari keluarga sederhana asal Batu, Malang, yang menempuh pendidikan sampai akhirnya lulus dan mendapat pekerjaan di New York. Kepergiannya sekolah dan kemudian bekerja itu ditentang oleh ayahnya yang lebih membutuhkan dia untuk membantu cari uang di kota asalnya karena dia satu-satunya anak laki-laki di keluarga. Kalau nggak salah, saya pernah nonton sebagian film ini, lupa di mana. Seingat saya sih ini bukan film komedi seperti empat yang di atas, tapi murni drama. Pemerannya antara lain Ihsan Tarore, Dewi Irawan, (alm) Alex Komang, dan Epy Kusnandar. 

Nah, jadi, kenapa Ninja Xpress mengulas film-film ini? Saya pikir sih, karena usaha mereka erat hubungannya dengan UMKM, yaitu nganter barang pesanan online ke sana kemari, toh? Tentunya mereka juga ingin membantu kemajuan bisnis-bisnis kecil ini agar terus berkembang, menjamur, dan maju sama-sama. Di blognya, https://blog.ninjaxpress.co/ juga ada banyak artikel lainnya yang berisi tips atau info seputar bisnis. Dan kalau kamu mau tahu lebih tentang jasa mereka, langsung aja ke websitenya di https://www.ninjaxpress.co/id-id, okeh? Okeh dooong...! Selamat nonton!