 |
Mengamati kehebohan para penggemar "Crash Landing on You" di tepi Danau Brienz |
Swiss negara yang cukup kecil tapi menyimpan daya tarik yang variatif. Setelah berwisata di pegunungan salju dan mencicipi cheese fondue, rombongan kami bertolak dari Interlaken ke wilayah (canton) Luzern naik feri melewati Danau Brienz. Rupanya, danau ini ngehits karena menjadi salah satu lokasi syuting film seri Korea “Crash Landing on You” yang dibintangi Hyun Bin. Ketika kapal merapat sebentar di sebuah dermaga, terlihat antrean panjang wisatawan yang ingin berfoto di lokasi itu. Ada juga penumpang kapal yang sigap turun dan berfoto di dermaga, lalu segera naik lagi ke kapal. Tak peduli sedang gerimis, yang namanya fans tetap semangat berfoto di lokasi bekas syuting sang idola.
Lihat juga beberapa foto lainnya di sini.
 |
Danau Brienz yang tenang |
 |
Makan siang di feri |
Destinasi selanjutnya adalah Weggis, kota kecil di salah satu sisi Danau Luzern, di kaki pegunungan Rigi. Di Weggis terdapat banyak vila dan hotel yang bertema wellness, cocok sekali dengan suasananya yang tenang. Walau rasanya seperti desa, banyak mobil mewah berlalu-lalang di sana. Hujan menyambut kami di Weggis. Setelah check in di hotel, saya dan dua orang teman menikmati suasana ditemani cokelat panas dan kentang goreng di kafe dekat hotel, lalu berfoto-foto di pinggir danau.
Suasana Weggis juga bisa dilihat di video ini.
 |
Wet Weggis |
 |
Dry Weggis keesokan paginya |
Untungnya, besok paginya cuaca cerah sekali. Dari Weggis, kami naik trem ke Rigi Kaltbad, area peristirahatan di pegunungan. Kami mengikuti walking tour, hiking di jalur yang berliku-liku sambil menikmati pemandangan danau yang indah. Tur berakhir di Kräuterhotel Edelweiss Rigi, hotel bintang 3 yang kini dikelola oleh generasi keempat keluarga pemiliknya. Bahan-bahan makanan di sana kebanyakan berasal dari kebun mereka sendiri.
 |
Pemandangan dari jalur hiking Rigi |
 |
Kalau jalur hiking seperti ini indah dan bersihnya, saya mau hiking dua hari sekali! |
 |
Cuaca berkabut, kami batal naik sampai puncak |
Di hari berikutnya, kami sudah berada di kota Luzern, atau kalau dalam Bahasa Inggris dieja dengan ‘Lucerne’. Aktivitas pertama adalah walking tour di pusat kota, tak jauh dari tempat kami menginap, Hotel Continental Park. Kami menyusuri Kapellbrücke (Chapel Bridge), jembatan ikonik yang menyeberangi Sungai Reuss. Didirikan pada abad ke-17, jembatan ini adalah jembatan kayu tertua di Eropa. Malangnya, di tahun 1993 sebagian Kapellbrücke termakan api, sehingga setelah direnovasi terdapat beberapa lukisan di bagian interiornya yang tidak dapat diperbarui.
 |
Di seberang jembatan ikonik kota Luzern |
 |
Keramaian festival di pusat kota Luzern |
 |
Toko cokelat yang dindingnya pun dialiri cokelat cair. Yummy! |
 |
Tak sedikit gedung tua dengan fasad bermural seperti ini di area kota tuanya Luzern (Luzern Altstadt) |

Tur ini memperlihatkan perpaduan yang apik antara bangunan modern dan abad pertengahan. Salah satu arsitektur modern yang kami kunjungi adalah KKL Luzern (Lucerne Culture and Congress Centre), gedung di tepi danau yang didekasikan untuk konser, konvensi, dan kuliner. KKL Luzern didesain oleh arsitek Prancis, Jean Nouvel, dan dibangun pada tahun 1995-2000. Salah satu fitur canggihnya terletak di lantai dasar, yaitu semacam kolam yang diisi air dari Danau Luzern melalui saluran khusus. Ruangan yang paling ikonik di gedung ini adalah Concert Hall, yang telah digunakan untuk berbagai pertunjukan. Akustik ruangan ini terkenal hebat, dirancang oleh Russel Johnson dari Amerika. Salah satu fitur canggihnya adalah bagian kayu di langit-langit yang bisa diturunkan atau dinaikkan, tergantung kebutuhan audio tiap pertunjukan. Seperti katedral, ruangan ini punya organ dengan 4.367 pipa terbuat dari kayu dan metal.
 |
KKL |
 |
KKL Concert Hall |
 |
Tebakan saya, bagian ini terinspirasi oleh bentuk kapal |
Di luar jadwal yang sudah direncanakan, tiba-tiba kami diundang untuk makan malam di hotel Mandarin Oriental Palace, Luzern. Sebelum hidangan utama disajikan, kami diajak berkeliling hotel yang waktu itu baru saja diresmikan. Menempati gedung berusia 120 tahun yang awalnya didirikan sebagai Palace Hotel Luzern, hotel bintang 5 ini menawarkan pemandangan danau dan interior yang nyaman dan mewah.
 |
Mandarin Oriental Palace, Luzern
|
 |
Part of the lobby. But seriously, my photos don't do the hotel justice at all |
 |
A corner in one of the suites |
 |
Karpet yang masuk ke ceruk lantai, sehingga permukaan karpet rata dengan bagian lantai lainnya. Detail yang mewah, di mata saya.
|
Begitulah sebagian pengalaman kami di Luzern. Masih ada lagi yang mau saya ceritakan tentang kota ini, tapi tunggu post berikutnya, ya!
 |
Nyempetin lari pagi walau sempat gerimis. Lokasi: seberang stasiun kereta Luzern. |
No comments:
Post a Comment